Bosan dengan lokasi wisata yang hanya itu-itu saja? Meski banten terkenal dengan pantai-pantainya yang menakjubkan karna terletak dibagian terbarat Pulau Jawa, Banten juga memiliki Sejarah yang cukup menarik untuk diulas. Kalau kamu tertarik untuk mengunjungi situs-situ bersejarah di Banten, Ayo berkeliling ke Kota Lama Banten!
Lokasinya tidak seberapa Jauh dari Kota
Jakarta, hanya memakan waktu sampai 2 jam jika menempuhnya menggunakan mobil
pribadi. Disini kamu akan menemukan sisa Kejayaan Kerajaan Banten. Berupa Istana Surosoan, Masjid Agung Banten,
Situs Istana Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, Meriam
Ki Amuk, Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara.
Tempat
pertama yang harus di Kunjungi dalam penjelajahan sejarah ini adalah situs
kesultanan Banten, Keraton Kaibon. Sebelumnya,
area ini merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Sunda Pajajaran dan baru
menjadi kerajaan Islam sekitar abad ke-15. Sultan pertamanya bernama Maulana
Hasanudin, putra Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Situs
yang dulunya merupakan tempat tinggal ibunda Sultan Banten, Ratu Aisyah ini
disebut Kaibon yang berarti Keibuan. Saat keraton yang menjadi tempat tinggal
sultan rusak akibat perang melawan Belanda, Kaibon dijadikan pusat kesultanan
Banten. Tahun 1832, Kaibon dihancurkan pemerintah kolonial Belanda yang
dipimpin Gubernur Jendral Daendels. Saat ini, yang tersisa dari Keraton Kaibon
hanya reruntuhan, pintu gerbang, serta dinding keraton.
Selanjutnya kita kunjungi Masjid Agung Banten yang terletak
di Kompleks bangunan masjid di Desa
Banten Lama,
Kecamatan
Kasemen, sekitar
10 km sebelah utara Kota Serang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana
Hasanuddin
(1552-1570), sultan pertama Kesultanan Demak. Ia adalah putra pertama Sunan Gunung Jati.
Lalu
Benteng Spellwijk, lokasi tidak jauh
dari Masjid Agung Banten,
benteng ini dibangun sekitar tahun 1585. Dahulunya Benteng Spellwijk digunakan sebagai MenaraPemantau yang berhadapan langsung ke Selat
Sunda dan sekaligus berfungsi sebagai
penyimpanan meriam-meriam dan alat pertahanan lainnya. Di tempat ini juga terdapat
sebuah Terowongan
yang katanya terhubung dengan Keraton Surosowan.
Tidak
jauh dari Benteng Speelwijk, terdapat Vihara Avalokitesvara atau Ban Tek Ie,
yang berarti ‘tempat melakukan segala kebajikan’. Kelenteng yang didirikan
sejak abad ke-16 ini dikenal juga dengan nama Kelenteng Kwan Im Hud Cow.
Di bagian altar utama, terdapat patung Dewi Kwan Im berkerudung merah
yang terbuat dari kayu berwarna hitam. Awalnya, kelenteng ini berada di
Desa Dermayon, sebelah selatan Mesjid Agung Banten, Serang. Baru sekitar 1774 M
dipindahkan ke Kampung Pamarican.
Kota
Kuno Banten banyak menyimpan tentang perkembangan sejarah Kesultanan Islam di
Banten, untuk itu setiap tahunnya selalu ada Penziarah dan Wisatawan
datang untuk menikmati keindahan peninggalan Kesultanan
banten. Maka dari itu, untuk
mempertahankan nya kita harus lebih memperhatikan kebersihan, keamanan dan
keterawatan bangunan dan semua situs ini akan menjadi lebih bersejarah lagi
ditahun-tahun yang akan datang.
0 Comment "Rekreasi wisata dan Menggali ilmu di kota lama banten "
Posting Komentar